Kapten dan Pelatih Brasil Bahas Peluang di FIBA World Cup 2023

Di FIBA World Cup 2023, Brasil memang tak diperkuat bintang NBA seperti pada masa lalu. Tapi Kapten Brasil Marcelo Huertas menegaskan bahwa komposisi pemain lama dan baru bakal menghadirkan kekuatan baru yang unik.

“Kami punya pemain dengan tipe berbeda di banyak posisi. Cara Yago (Mateu) bermain berbeda dengan saya. Gaya main (Bruno) Caboclo juga berbeda dengan Cristiano (Felicio),” kata Huertas dalam keterangan tertulis yang disampaikan LOC FIBA World Cup 2023, Kamis (24/8/2023).

Kondisi itu pula yang akhirnya membuat tim dua kali juara Piala Dunia Basket 1959 dan 1963 ini dapat mengatur tim sesuai dengan gaya permainan yang diinginkan menghadapi lawan dengan karakteristik dan keunggulan yang juga berbeda.

Baca juga: FIBA World Cup 2023 Bisa Hadirkan Kejutan?

Huertas, point guard veteran berusia 40 tahun yang akan menjalani FIBA World Cup kelimanya, juga menaruh respek yang sama terhadap tiga lawan yang akan dihadapi Brasil di babak penyisihan grup.

Dalam drawing FIBA World Cup 2023 yang sudah dilakukan beberapa waktu lalu, Brasil akan menantang juara bertahan Spanyol, Iran, dan Pantai Gading. Aksi pembuka tim asuhan Gustavo de Conti akan dimulai pada Sabtu (26/8/2023), di Indonesia Arena Gelora Bung Karno (GBK), pukul 16.45 WIB. Mereka akan menghadapi Iran.

“Saya kira seperti yang lainnya, kami memiliki persiapan yang baik. Kami datang untuk berkompetisi dengan harapan menjadi yang terbaik di semua area, dalam hal taktis, teknis, dan juga mempersiapkan mental untuk setiap skenario, setiap pertandingan menghadapi lawan kami,” kata Huertas

“Tidak masalah bermain melawan Spanyol, Iran, dan Pantai Gading, kami akan menghormati semua orang dengan cara yang sama,” ujarnya.

Baca juga: Agnez Mo Akan Ramaikan Pembukaan FIBA World Cup 2023

Sementara itu Pelatih Brasil De Conti mengaku tak bisa memprediksi seberapa jauh Brasil akan melangkah di FIBA World Cup 2023. Tapi ia melihat timnya sudah bermain di level yang tinggi. “Kami akan menjadi tim yang kompetitif,” katanya.

Opstimisme De Conti hadir setelah menjalani tiga pertandingan pemanasan di Australia sebelum datang ke Jakarta. Brasil mengalahkan SUdan Selatan 85-75, tuan rumah Australia 90-86, dan Venezuela 83-71. Dua laga di China berakhir dengan kekalahan 87-93 dari Italia, dan 85-89 dari Serbia. Namun, dia juga melihat penampilan menjanjikan.

“Kami mengalahkan Australia di depan pendukungnya dan bertarung ketat melawan Serbia. Jelas kami bisa bersaing dengan setiap tim,” De Conti mempertegas.

(mcy/krs)